Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 01:54:29【Resep Pembaca】214 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(7769)
Artikel Terkait
- Ini kronologi lengkap temuan
- Kesempatan edukasi bahan makanan dengan MBG Sekolah Luar Biasa Batam
- UMKM binaan Pertamina raup Rp250 juta di ajang MotoGP Mandalika
- 368 siswa SDN 5 Mataram terima MBG
- Perkuat kemitraan, ASEAN
- Korban kebakaran di Matraman masih mengungsi di tenda darurat
- Akademisi dukung keberlanjutan MBG demi generasi emas Indonesia
- Ini kronologi lengkap temuan
- Panduan mudah memelihara lobster air tawar untuk pemula
- KKP ungkap upaya atasi Cs
Resep Populer
Rekomendasi

Kronologi dan rangkuman fakta ledakan di SMA 72 Jakarta

BGN izinkan kembali operasional SPPG Sungai Lakam

Gempa bumi dangkal, magnitudo 4,4 terjadi di Tarakan Kaltara

5 makanan sehat ala Jepang, benarkah jadi resep umur panjang?

CP Group Thailand yakin pada pasar China yang luas dan terbuka

Kiat merawat kompor di rumah agar awet

SPPG diingatkan olah limbah MBG dengan baik, jangan cemari lingkungan

Kronologi dan rangkuman fakta ledakan di SMA 72 Jakarta